Quantcast
Channel: Culinary Archives - ^_^ Langkah Baruku ^_^
Viewing all 110 articles
Browse latest View live

Kopdar Amplaz bersama Mba Phie Zahrana

$
0
0

Sebelum menuju Amplaz Jogjakarta untuk kopdar bersama Mba Phie Zahrana, terlebih dahulu saya ceritakan maksud atau tujuan datang ke Jogjakarta. Saya datang ke Jogjakarta tentu saja mempunyai tujuan, tujuan awal saya adalah mencari referensi untuk bahan hidup, dilanjutkan menghadiri wisuda saudara perempuan saya #aamiin :kiss: , jalan-jalan #gagal :nangis: dan yang terakhir adalah kopdar. #terlaksana :lovekiss:

Ah, terlalu panjang jika diceritakan semua tujuan diatas, langsung saja sesuai dengan judul saya akan berbagi rasa bahagia bisa kopdar dengan mba Phie Zahrana. Pertama inbox via facebook, saya mengabarkan kepada mba Phie kalau saya hari Jum’at mau ke Jogjakarta dan saya ingin kopdaran dengan mba Phie. Blogger yang berdomisili di Jogjakarta sepertinya banyak, tetapi karena bertepatan dengan weekend mungkin beliau-beliau sedang bersama keluarga tercinta. Dapat kabar dari mba Phie, kalau mba Puch akan datang juga dalam kopdar, tetapi karena ada susuatu hal, dia gak bisa datang. Jadilah saya sama mba Phie dowang. Eh, gak ding, ada Mba Wening (adiknya mba Phie) dan Tante NuNu.

Janjian di pintu masuk Amplaz (Ambarukmo Plaza) pukul 16.00 WIB. Tanpa terasa waktu indonesia mundur secara perlahan. :senyum: Mba Phie sibuk ngurus rumah dan masak sop jagung, sedangkan saya beli bensin dan ngantri panjaaaaang. Teng teng teng , Kira-kira pukul 17.15 WIB kami sampai Amplaz, noleh depan, kanan dan kiri untuk mencari sosok Mba Phie. Tanpa harus muter-muter, saya menemukan sosok Mba Phie Zahrana, tepat di depan pintu masuk Amplaz.

Alhamdulillaah, akhirnya bisa ketemu juga dengan teman dekatnya akismet. #eh, kebalik. :hmm: Ngobrol ngalor ngidul duluuuu. Ngobrolin apa ya? Ehem2, yang saya ingat itu ngobrolin serangga.:megaphone: Ada banyak jenis serangga yang mba phie ceritakan, kalau mau tau lebih jelasnya tanyakan saja pada ahli serangga. :melet: Ternyata obrolan serangga mengantarkan kami sampai adzan maghrib. :nih!:

Di depan Amplaz

Sebelum menuju mushalla, foto-foto dulu biar tidak hoax banget.  :lovekiss: Eh, jadi ingat tulisannya mama calvin tentang kopdar mudik, yaitu disalah satu fotonya ada yang berjudul 3 gadis kacamata. Jika kopdar di Jogja ini ada 4 gadis kacamata, jadi menambah populasi orang berkacamata. :peace:

Setelah bergegas untuk menjalankan kewajiban, saya diajak nonton film sama mba Phie. Aseeek, senangnya bisa nonton berjama’ah plus geratis.  :kiss: Ada empat film yang siap putar di XXI dan berdasarkan voot pada memilih nonton Cinta Suci Zahrana. Sebelum nonton film ini, pernah baca review film dari mba ni dan mba akin, jadi sedikit ada gambaran tentang film ini.

Dilarang mengambil gambar di dalam bioskop”. Kira-kira seperti itu pesan yang ada dipintu masuk bioskop, tetapi karena kami tidak melihat himbuan tersebut kami foto-fota saja dengan tenang. Selang beberapa menit, ada bapak security mendekati Mba Phie untuk meminta senyumnya. “Maaf mba, bisa lihat pesana diluar?. Tidak boleh foto-foto di dalam” Tegur bapak security kepada kami. :jahat: . Au ah, yang penting kami sudah foto. :melet: Saya koq jadi kangen sama senyumnya rahmat ya, si abang kerupuk yang ganteng.  :lovekiss: Dalam film tersebut, sosok Bu Dosen Phie Zahrana sangat konsisten orangnya, dia hanya menginginkan seseorang yang benar-benar  sholeh. Walaupun sudah berumur dan sering dipanggil “perawan tua”, tetapi Bu Dosen tetap sabar, tegar dan menerima. Saat nonton film tersebut, serempak kami nangis secara berjama’ah. Hahahahaha. Lihat sebelah kanan saya “nangis”, sebelah kiri saya juga nangisnya lebih hebat. Semoga sosok Bu Dosen dan Abang kerupuk tidak hanya ada di film, patut dicontoh sifat-sifat baik yang diperankan oleh Zahrana dan Rahmat.

Film Cinta Suci Zahrana  Selesai

Ehem2, selesai sudah menikmati Cinta Suci Zahrana yang berdurasi 90 menit. Kira-kira sampai pukul 20.30 WIB. Tidak terasa sudah malam, tapi di XXI masih ramai. #yaiyalah. Mba Phie rumahnya jauh dari Amplaz, kalau kosan tante nunu si deket dari Amplaz. Duo kakak ber adik itu juga sudah di suruh pulang sama ibunda. Maklumlah, anak perempuan malam-malam masih di luar rumah itu tidak baik.  :hp:

Turun dengan eskalator

Icik2, baru nonton 90 menit saja sudah merasakan lapar. :tutupmulut: Kami keluar dari Amplaz dan langsung mencari makan. Haiiiya, kami makan soto kudus, soto kudus yang berada di Jogja. :kiss:

Gerobak Soto Kudus

Pas masuk warung soto pas banget lagi gak ada pembeli, jadi gak ramai. Gerobak sotonya koq hampir mirip dengan gerobak dawet ya? Bedanya hanya ada tabung gas dibawahnya. #mulai songong. :tutupmulut:

Sop Jagung Buatan Mba Phie

Sebelum soto datang saya menikmati sop jagung buatan mba phie dulu. Nyam-nyammmmm, enak dan gurih. Sopnya tidak saya habiskan karena harus makan soto, dengan ijin yang membuat sop akhirnya sopnya saya bawa pulang ke kos. Hahahahhaha.

Makan Bersama

Iiiih, sotonya memang gurih ya? Soto dengan susu coklat, kolaborasinya Mba Phie, biar bubunya bisa nyenyak. Soto dengan handphone, kolaborasinya Tante NuNu, biar cepat kenyang. Soto dengan jeruk nipis, kolaborasinya mba Wening, biar cepat gede. Kalau saya soto dengan jeruk anget, biar sariawan terbang. :gembeng:

Momen Kebersamaan

Malam telah tiba. . .malam telah tiba, waktunya berpisah. Iyya, sudah malam banget waktu itu, tetapi walaupun sudah malam kami masih sempat menyempatkan diri untuk narsis sejenak. Salam perpisahan dengan mba Phie dan mba Wening, dengan harapan besok-besok kalau main ke Jogja bisa bertemu lagi dengan mereka. Terimakasih, mba Phie, mba Wening untuk malam sabtunya. Maaf sudah merepotkan, maafin idah ya Mba Phie Zahrana, karena pasti banyak kata dan tingkah yang kurang enak dihati. Oiya, terimakasih untuk kenang-kenangannya, kan kusimpan, kupakai dan kujaga.  :semangat!: #lebay.

Kenangkenagan dari mba phie

Indahnya kebersamaan, walau hanya sebentar. Inilah cerita kopdar Amplaz bersama Mba Phie Zahrana. Beginilah asyiknya ngeBlog, benar-benar dari nothing menjadi something. Senang rasanya, pertama kenal dari ngeBlog terus merambah ke dunia nyata dan pertemanan semakin terasa yahuuuuuud.


SiDara Lesehan Maharani

$
0
0

Hai, SiDara. . .tambah cantik saja.  :ninja:  SiDara bukanlah nama seorang cewek cantik, melainkan nama lain dari “pertemuan” dengan para Blogger. Kopdar atau Kopi Darat, kata tersebut yang biasanya dipakai oleh Blogger ketika sekian lama hanya bisa bertemu di dunia maya “Blog” dan kemudian bisa bertemu di dunia nyata.  SiDara atau Silaturahim Darat adalah nama lain dari Kopdar. Kata SiDara muncul begitu saja dari aktor tampan “baba” ketika saya hendak ke Jogjakarta untuk menyelesaikan kewajiban saya. :lovekiss:

Minggu kemarin saya baru saja bertemu dengan bubu manis di Amplaz, dan sabtu kemarin sambil menyelesaikan tugas, saya kembali lagi bertemu dengan bubu phie serta teman-teman Blogger lainnya yang berdomisili di Jogjakarta.

Petemuan di agendakan oleh teman-teman pukul 09.30 dan bertempat di RM. Lesehan Maharani. Ternyata pukul 9.30 saya belum siap-siap karena semalam begadang dengan Tante NuNu, al hasil masih ngantuk bangun dan tidur lagi. :lovekiss: Telat oooh telat, sya kira begitu dan Alhamdulillah pas saya sampai, Maharani belum buka. :lol:

Kira-kira kami kumpul di RM. Lesehan Maharani pukul 10.30 WIB. Pak Ustadz Azzet datang berwama istri dan Amel (ponakan), Baba Irham datang bersama istri dan kedua anaknya, Saya datang bersama Tante NuNu, Mba Phie datang bersama motornya dan terakhir Mas MF Abdullah datang terlambat bersama motornya.  :gembira: Walaupun Lesehan belum buka, kami boleh menunggunya di dalam lho. Mungkin karena muka kami yang memelas, jadi mereka mengijinkan kami masuk. Kami juga diberi daftar menu makan dan bubu mulai menulis menu makanan pilihan masing-masing. :ngiler:

Pemesanan Menu

Amel yang menggemaskan langsung mendekati bubu untuk ikut memesan makanan juga,”Jus melon sama Nila bakar ya? Gak pakai sambel“. Amel terlihat semangat sekali untuk memesan makanan. Kedua Putra dan Putri Baba Irham juga masih sibuk melihat kura-kura dan ikan. :kiss: eh, itu Tante NuNu  sedang memandang siapa di sana. :silau:

Idah dan Amel
Obrolan tentang Blog serta tips-tips semakin ramai, ada yang bercerita, ada yang mendengarkan, ada juga yang narsis. Saya narsis saja lah dengan Si Amel Bakapo. :senyum:

Makan Bersama

Makanan datang, obrolan dilanjut nanti ya? :kembang: “Menu makanan, untuk  Ikan bisa saja sama dengan RM yang lain, tapi sambelnya yang beda, mantap dan maksyuus“. Baba Irham dan Pak Ustadz Azzet mencoba ngiming-ngimingi saya dan Tante NuNu yang sedang diet. :lol: Wiiish, Babel dan Tante Ulfa sibuk sendiri, Mba Phie sama Pak Azzet juga sibuk milih sambel. :pelayan:

Buku dari Pak Azzet

Haiiist, tidak sedang mengadakan Give Away, tapi Pak Azzet memberi kenang-kenangan buku kepada kami. hihihihi Alhamdulillaah, dapat buku Hikmah Utama Hidup Mulia. Semoga bisa ditamatkan dengan segera.  :senyum: Oiya,  belum pada tahu kan? Istrinya Pak Ustadz dan Baba yang mana? #jawabnya harus “belum tahu”. Saya kenalkan dengan istrinya Pak Ustadz Azzet, itu yang pakai kerudung putih dan yang menggendong si kecil pakai baju merah, itu istrinya Baba Irham. Cantik-cantik, kan? Eaaaaa pasti laaah, lha wong sudah dipilih sama dua aktor tampan asal Jogja. :melet:

Kebersamaan yang TOP

SiDara Lesehan Maharani memang OK dan TOP Markotip. Apalagi setelah kedatangan aktor tampan, Mas MF Abdullah. Tambah OK, TOP dan JOSpleng. :o k:  Mba Phie, Mas Abdullah, Pak Azzet dan Baba Irham, terimakasih untuk SiDaranya, untuk kebersamaanya dan untuk kenang-kenangannya. :bungkus:  Semoga lain waktu jika saya ke Jogja lagi, kita bisa bertemu lagi dan pastinya sudah tambah aktor dan aktrisnya. Buat aktris cantik, yaitu Mba Puji yang tidak bisa datang karena sedang sakit, semoga lekas sembuh. :kiss:

Pulang dari Jojakarta kira-kira Pukul 14.30 WiB, di anter Tante sampai terminal Jombor. Jam 14.30 itu lagi enak-enaknya untuk bobo siang. Jadi pantes saja kalau saya di Bus ngantuk, apalagi ada mas pengamen yang suaranya bagus. Mari dengarkan sama-sama suara Mas Pengamen dengan Butiran Debu. :tepuktangan:


Jeng-Jeng ke Green Chili Banjarnegara

$
0
0

Kuliner Banjarnegara – Jalan-jalan, ngobrol-ngobrol, kongkow, santai, makan-makan, intinya berkumpul dengan teman, itulah yang biasa kami sebut dengan jeng-jeng. Kata jeng-jeng itu sendiri saya kurang tahu darimana datangnya, tapi kata jeng-jeng memang sudah familiar sekali di telinga saya dan teman-teman. Biasanya yang sering memakai kata tersebut hanyalah anak-anak sekolah, khususnya anak SMA. Waw sekali, karena kami ikut-ikutan memakai kata tersebut, padahal sudah lulus SMA sejak doeloe. :silau:

Kalau weekend tiba, memang paling enak untuk jeng-jeng bersama teman-teman sak grudugan. Walaupun dengan orang itu-itu saja, tanpa mengurangi senyum keceriaan dan kebahagiaan selalu datang. Tingkah laku, duduk bersama dan obrolan yang terkadang serius, ngebanyol sampai obrolan yang tidak penting, itu yang membuat kami kangen. Seperti biasa saya jeng-jeng bersama teman SMA doeloe Gita, Uut dan Muji. :kiss: Kalau mau jeng-jeng memang harus berunding dulu, mulai dari tempat duduk sampai dengan makanan. Wiken kali ini kami tidak ke angkringan, tapi ke Green Chili.

Green Chili Banjarnegara

Cafe and Resto Green Chili ini tergolong baru, karena dulunya hanya menyediakan ice cream saja atau bisa disebut pusat ice cream di Banjarnegara. Memang sebagai pusat ice cream, karena segala jenis ice cream ada di sini. Sekarang sudah tidak lagi menjadi pusat es krim, akan tetapi Green Chili masih menyediakan es krim untuk konsumennya. Black Forest, American Club, Chocolate Chip, itulah salah tiga es krim yang disediakan. Ada juga Tape Ketan dan Rujak Ice Cream.

Suasana di dalam Cafe

Saya kenalkan dulu dengan teman-teman yang dulunya satu SMA yang biasa jeng-jeng. Dari Kiri yang pakai jilbab ungu namanya Uut, yang tengah pakai baju coklat namanya Gita dan yang kanan pakai baju oranye namanya Muji. Itulah mereka, teman jeng-jeng saya, pas wiken tiba.

Bagaimana suasana Cafe and Resto Green Chili menurut teman-teman? Menurut saya sangat romantis, ada lampu lampion, agak redup dan musik dangdutnya juga asoi. Iya, kami mendengarkan musik dangdut era 70an. Hadeeeh, entah pemiliknya yang suka dangdut atau karyawan-karyawannya ya? Rasanya sungguhlah tidak pas dengan suasana.

Daftar Menu Makan dan Minum

Cafe and Resto Green Chili dalah salah satu Cafe yang menyediakan Chinese Food dan Seafood. Untuk penggemar seafood, cocok sekali jika mau jeng-jeng di sini. Ssssst, saya baru pertama kali mau mencicipi Chinese Food lho. #katrok banget ya? Aaaah. . .tidak apa-apa yang penting masih hidup. #apa hubungannya. Pas dikasih daftar menu, kami langsung memilih menu yang tentunya sesuai dengan selara masing-masing. Kami ber empat tidak ada yang alergi seafood, apapun makananya kami suka suka suka dan suka. Perlu diingat dan dicatat, harga makanan di cafe ini sangat bersahabat dan sangat memasyarakat.

Bertiga Eksis

Makanan yang saya pesan tentunya yang menjadi favorite dan enak di lidah. Apalagi kalau bukan udang. Udang Saus Padang, itu yang saya pesan. Muji pesan Cumi-cumi Lada Hitam, uut pesan Sop Saus Seafood dan Gita pesan Gurame Lada Hitam. Menu dengan Lada hitam memang belum pernah dicoba, maklumlah biasanya kan jeng-jengnya di angkringan. :lol: Pas menunggu makanan tiba, lamanya minta ampun. Masak seafood mungkin susah kali ya? Untung minuan cepat datangnya. Jus Strawberry dan Teh manis. :lovekiss:  Tetap eksis dengan Kaos BHSB. :kiss:

Makanan pesanan datang

Kurang lebih 30 menit, makanan baru lengkap. Makanan yang kami pesan datangnya satu-satu, jadi menunggu makanan datang semua, baru kami lahap dan langsung cap cus. Bagaimana penampakan makanannya, teman? Sopnya super jumbo, jika dimakan sendiri, saya jamin sop tidak habis. Sopnya benar-benar banyak, yah seperti biasa saling icip-menicip. Semua menu yang kami pesan benar-benar enak, pokoknya pas deeeeeh.

Saos super pedas

Saos pedes ini ada pada paketan gurame dan cumi. Subahanalloh, pedesnya minta ampuuuuun. Saya memang suka sekali dengan pedas, tapi dengan saus ini saya masih komentar “pedasnya menggigit”. Cocok sekali untuk di colek dengan cumi-cumi punya muji. Saos inilah yang membuat meler dan menangis. Kalau saya biasa saja, hanya sedikit huh hah huh hah. Sama saja dengan yang lain. . . :pelayan:

Makanan Habis

Makan dengan khusyuk, menikmati walau sambil ngobrol-ngobrol dan icip-icip milik tetangga pun selesai, karena memang sudah habis. Mulai ngobrol lagi, sembari menghabiskan minum dan menunggu sms dari orang rumah. Dari awal kami masuk sampai habis makannannya, rasanya sudah ada beberapa orang yang datang kemudian pergi. Tetapi kami masih enjoy duduk, foto-foto dan cerita-cerita. Untung kami tidak diusir ya?  :tutupmulut:

Eksis sebelum pulang

Satu persatu, panggilan dari rumah mulai terdengar. Saatnya pulang, jangan lupa bayar dulu ke mas-mas kasir dan jangan lupa sebelum jeng-jeng berakhir harus mejeng sama-sama dulu, minta tolong mas-mas kasir. #biasa, narsis tak harus pakai karcis kan? Tagihan punya saya Rp. 20.000,- Uut Rp. 23.000,- Gita Rp. 23.000,- dan Muji Rp. 23.000,-. Mahal tidak? :peace:

Bagi anda yang sedang singgah di Banjarnegara dan suka dengan Chinese Food, Seafood serta Ice Cream, saya sarankan untuk datang ke Green Chili. Tempatnya tidak jauh dari kota, beralamat di Jalan DI. Panjaitan No. 59, Banjarnegara. Cafe and Resto Green Chili juga siap untuk melayani pesan-antar atau Delivery Order. Tapi saya kurang tau jika yang pesan makanan adalah orang luar Banjarnegara. :pelayan:

Oiya, resep menu makanan di atas bisa di tanyakan ke mba erwin yang jago masak chinese. Jeng-jeng untuk wiken kali ini sudah berakhir, nantikan jeng-jeng selanjutnya hanya ada di Langkah Baruku. :senyum:

Kopdar Untuk Menanggulangi Tawuran di Resto Pondok Cabe

$
0
0

Kopdar Untuk Menanggulangi Tawuran di Resto Pondok Cabe. Pripun kabare rencang-rencang sedoyo? Mogi-mugio sami sehat wal afiat ngiih. Rupa-rupanya mulai sedikit konslet ini otak, mungkin karena terlalu banyak muatan positif. :entahlah: Aaah, aku tidak akan pidato di sini, jadi mukadimahnya sekedar say hai saja. :tutupmulut: Tujuan utama menulis untuk kali ini, hanya ingin meluapkan dan mengungkapkan rasa bahagia setelah kopdar kemarin di Jogjakarta. Sekarang, simaklah cerita pengantar kopdar untuk menanggulangi tawuran di Resto Pondok Cabe versi Idah Ceris. :peace:

Haiiist. . .[lagi] kopdar di Jogjakarta itu memang sangat WAW, sudah tiga kali ini aku kopdar di Jogjakarta. Setelah Kopdar pertamaku yang bertajuk Amplaz Mba Phie Zahrana dan kopdar keduaku yang bertajuk Lesehan Maharani, kali ini adalah kopdar ketiga yang bertajuk Menanggulangi Tawuran. :silau:

Jum’at siang aku tiba di Jogjakarta, hampir setiap Jum’at aku mempunyai jadwal khusus di sana. Inginku si langsung menemui Macgyver from Jombang di salah satu hotel dekat malboure, tapi karena teman-temanku minta jalan-jalan ke bringharjo akhirnya aku menemani mereka dulu. Sore hari Jogjakarta hujan lebat, aku juga keujanan saat pulang dari malboure. Waah. . .payah iki kalau nanti malam sampai hujan, bisa-bisa aku tidak bisa menghadiri tawuran. Aku mulai ngeromed dalam hati.

Alhamdulillah, pukul 17.00 WIB langit cerah kembali dan tandanya aku bisa bertemu dengan teman-teman yang diagendakan berkumpul pukul 18.00 WIB di Resto Pondok Cabe yang beralamat di Jl. Taman Siswa. Ayyye. . .aku memang udah berniat untuk berkumpul tepat waktu, tapi apa daya kamar mandi antriiii boooooo. #alasan.

SUASANA RESTO PONDOK CABE

Atas ijin Alloh, pukul 19.20 WIB, aku sampai di Resto Pondok Cabe bersama kedua tamanku untuk bertemu dengan tamu spesial yaitu Pakde Cholik dan bertemu dengan teman-teman blogger lain yaitu Uda Vizon (datang bersama istri dan kedua anaknya), Pak Azzet, Mas Mf, Mas Opick dan Mba Tiffa. Kira-kira seperti inilah cara untuk menaggulangi tawuran di Resto Pondok Cabe:

Suasana Menunggu

Sabar menunggu teman yang datang terlambat. Seperti yang sudah aku jelaskan tadi, bahwa aku telat datang temans. Alhamdulillah, untung saja Bapak Komandan tidak menyuruhku untuk push up. Waduuh. . .mereka sudah siap untuk menikmati hidangan, daku belum pesen. Ngalamat deeeeeh. . .  :o mg:

MENU PONDOK CABE

Budayakan hidup antri. Karena mereka sudah memesan makan terlebih dahulu, jadi aku harus sabar menunggu sampai pesanan datang. Aku pesene aneh-aneh, karena pondok cabe jadi untuk teman manakan disediakan berbagai macam jenis sambel. Aku pesen sambel mercon, eh malah gak ada. Malam itu suasana resto lumayam ramai, jadi harus antri euuy. :megaphone:

Kebersaman yang indah

Ciptakan suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Sembari menunggu makananku datang, akhirnya suasana tawuran berhasil dihentikan dan berubah 180 derajat menjadi suasana hangat dan penuh kekeluargaan. Pada suasana hangat tersebut, aku sempat tanya-tanya sama Uda Vizon tentang Kontes yang diselenggarakan oleh Komandan BlogCamp di Taman Blogger. Pertanyaanku seperti ini “Kira-kira sudah sampai tahap apa untuk seleksi kontes tawuran itu, Uda? Banyak banget yang ikut kontes ya, pasti susah menilainya?”. Pertanyaan itu dijawab apa tidak ya oleh Uda, aku lali je. Oiiya. . .Pakde menerangkan cara ampuh tur simpel untuk seleksi kontes, yaitu: Artikel pendek dan penjelasan tidak sesuai tema “CORET”,  Link tidak nyala “CORET:lol:   Ketika Pakde sedang bilang CORET, jannnn. . .mantep banget yakiiin. :semangat!:

Suasana malam itu sangatlah indah, rasanya senang sekali bisa bertemu dengan Pakde dan teman-teman Blogger lain. Satu moment yang masih jadi penggalih untuk aku yaitu pas aku mau berkenalan dengan Mas Opick. Sebelumnya aku menanyakan keberadaan mas opick kepada mas mf, dan ternyata mas opick ada disebelah kanan pakde. #maaf, dari awal salaman gak langsung bekenalan. Pas aku tau kalau mas opick ada disebelah pakde, secara reflek aku aku langsung menyodorkan tanganku di depan pakde untuk berkenalan dengan mas opick. Terus apa yang terjadi saudara-saudara. . . Pakde ngendika kados niki “Walah, kenalan koq ning ngaarep congore pak komandan. Waduuh, gak sopan blas”. Haphaphaphaphap. . .Maafin Idah ya, dhe. Soale reflek getooo, sangking senengnya bisa lihat dan duduk di samping pakde siii. :senyum: Maafkanlah. . .

Mengabadikan Moment atau foto bersama. Cara ini merupakan cara terakhir dan paling ampuh untuk menanggulangi tawuran di Resto Pondok Cabe. Walaupun tema resto pedes cabe, tapi pencahayaan atau penerangan resto kurang pedes alias redup alias ora padhang, jadi fotonya kurang pedes. Inilah moment terakhir sebelum kami berpisah, foto-foto dengan blogger serasa foto dengan artis. :sttt:

BERSAMA MAS MF DAN MAS OPICK

Aihihihi. . .malam itu aku narsis senarsisnya. Foto bersama Mas Mf dan Mas Opick. Itu Pak Ustadz Azzet sedang sibuk dengan kameranya. :swt:

BERSAMA MBA TIFFA

Eh. . .ini aku bersama Mba Cahaya a.k.a Mba Tiffa. Aku belum pernah bewe ke sana, eh ini malah langsung ketemu di kopdar. Alhamdulillaah deh, bisa berkenalan langsung dengan Mba Psikiater. :senyum:

BERSAMA UDA

Kalau lihat foto yang ini bawaanya pingin mringis muluuu. Ini sebenarnya mau serius foto sama Uda Vizon, eh malah dibelakang ada artis Indiahe. :lol:

BERSAMA PAKDE

Ayyyeeeeeeees. . .Akhirnya bisa poto bareng komandan yang gagah, ganteng dan baik hati ini. Serasa mimpi, karena telah menghabiskan lima biji tahu berasma Bapak Komandan. :gembira:

BERSAMA PAKDE DAN PAK AZZET

Ini ni paling OK dan TOP. Aku nenteng buku terus ya, maklum aku gak bawa tas dan takut diambil curut. :kiss:  Berdampingan dengan Pak Ustadz Azzet dan Pakde. So, gue paling cantik kan? :melet:

SELURUH BLOGGER

Entah mengapa, sampai aku menulis postingan ini suasana kebahagiaan pada acara kopdar untuk menanggulangi tawuran di Resto Pondok Cabe masih terasa. Eiiyyaa, mengapa aku mengambil judul untuk kopdar kali ini “Kopdar Untuk Menanggulangi Tawuran di Resto Pondok Cabe?”. Jawabannya, karena pakde datang ke Jogjakarta selain untuk bersilaturrahim dengan kawan blogger, pakde mempunyai tujuan khusus yaitu bertemu dengan Dewan Juri kontes Indonesia Bersatu yang bertajuk Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran. :manja:  Terimkasih kepada Pakde, Uda Vizon, Pak Azzet, Mas Mf, Mas Opick dan Mba Tiffa untuk Kopdar dan silaturrahimnya. Akhir kata, semoga kita senantiasa diberi kesehatan olehNya sehingga bisa dipertemukan kembali pada moment Kopdar Akbar alias Kopdar Kubro. Setujukah untuk teman-teman Blogger semuanya? :kiss:

Note: Beberapa foto diambil dari dokumentasinya pak ustadz azzet.

Dawet Ayu Lele, Minuman Unik Khas Banjarnegara

$
0
0

” NEK DOLAN MARING MBANJAR, URUNG LENGKAP NEK URUNG NICIPI DAWET AYU KHAS BANJARNEGARA”

Miniatur Dawet Ayu

Dawet Ayu Lele, Minuman Unik Khas Banjarnegara. Eceiye. . .hari ini saya akan mereview minuman Dawet lagi. Untuk kali ini Dawet yang akan di review bukan lagi dawet ayu yang pernah saya ceritakan di blog sebelah. Banjarnegara memang mempunyai minuman khas yang sangat unik, masih seputar dawet si, tetapi ada inovasi yang WAW dari minuman dawet, yaitu adanya bahan tambahan berupa ikan lele. :pelayan:

Dawet Ayu Lele, merupakan minuman unik khas Banjarnegara. Mengapa saya bilang unik? Karena dalam minuman tersebut memadukan minuman khas daerah Banjarnegara berupa dawet dengan ikan lele. Masyarakat Banjarnegara biasa menyebutnya Dawet Ayu ‘Da Lele‘. :senyum:

Jika sejarah untuk Dawet Ayu Banjarnegara sudah pernah saya ceritakan di sini. Sedangkan untuk Da Lele adalah sebuah inovasi yang datang dari Mba Fedwi Anggi Indrayani, S.Pi sang inovator alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB). Mba Anggi mengatakan, temuannya ini terinspirasi oleh popularitas minuman dawet ayu khas Banjarnegara yang sekarang sudah luas ke berbagai daerah. :nih!:

Mba Anggi

Mba Anggi, sang Inovator "Da Lele"

Di sisi lain, saya lihat tingkat konsumsi warga terhadap ikan sangat rendah. Saya berpikir untuk meningkatkan konsumsi ikan ini dengan memadukan dawet dan lele,” kata mba Anggi yang berasal dari Desa Sered RT 03 RW 02, Kecamatan Madukara, Banjarnegara. :lovekiss:

Selama ini Dawet Ayu yang diproduksi oleh beberapa produsen masih menggunakan bahan yang mengandung karbohidrat saja, sedangkan proteinnya masih sangat kurang. Dengan diperkenalkannya dawet ayu dari bahan daging ikan lele atau yang kemudian disebut “Da Lele”, maka terobosan itu dapat dijadikan sebagai upaya meningkatan konsumsi ikan di kalangan masyarakat.

Dawet

Da Lele, pada saat Expo di Alun-Alun Banjarnegara

Manfaat mengkonsumsi ikan terutama untuk anak-anak bisa membantu perkembangan, pertumbuhan dan kecerdasan otak, karena produk perikanan banyak mengandung asam amino essensial yang sangat baik untuk tubuh.

Produk terbaru hasil ciptaan Mba Anggi yang dirintis sejak Januari 2012 adalah produk terbaik dari sedikitnya 50 kali uji coba yang dilakukan. Formulasi 30 % daging ikan lele dan 60 % dari bahan karbohidrat tidak menyebabkan bau amis karena menggunakan teknologi terapan yang dikembangkan di IPB. :megaphone:

Eksperimen dalam membuat cendol dari daging ikan lele sudah ia mulai sejak masih kuliah. Bahan baku membuat dawet ayu “Da Lele” cukup murah dan mudah diperoleh karena banyak warga yang membudidayakan ikan lele. Cara untuk membuat Dawet Lele untuk 10 gelas sekiranya seperti ini:

Bahan :

  • 1 bungkus tepung hunkwe (Sagu Aren)
  • 2 ekor lele
  • 600 ml air
  • 2 lembar pandan untuk pewangi santan
  • 100 ml air daun pandan suji
  • 1/2 sdt garam
  • 500 gr gula merah, di iris-iris
  • 700 ml air untuk cendol
  • es batu secukupknya

Alat :

  • Saringan atau cetakan Cendol
  • Baskom
  • Sendok Kayu untuk mengaduk adonan

Gula Merah :

  • 500 gr Gula Merah ataau  Gula Aren diiris – iris dan direbus

Santan :

  • 1000 ml santan
  • 1/2 sdt garam
  • 2 lbr daun pandan

Lele

  • Dua ekor lele dikukus dan dicampuri dengan daun jeruk nipis

Cara Membuat Dawet Ayu “Da Lele” khas Banjarnegara :

  1. Campur tepung hunkwe, air daun pandan suji, dan garam, aduk rata sampai tepung hunkwe larut.
  2. Setelah hunkwe larut, tuangkan daging lele yang sudah direbus dan sudah disterilkan.
  3. Masak campuran tepung sambil terus diaduk sampai adonan menggumpal dan matang.
  4. Siapkan air matang dalam baskom dan cetakan cendol. Tuang sedikit-sedikit adonan cendol, tekan-tekan sampai cendol keluar ke dalam baskom. Lakukan sampai adonan habis.
  5. Rebus gula merah dan air sampai gula larut, angkat dan saring. Sisihkan.
  6. Rebus santan, garam, dan daun pandan dengan api kecil sambil terus diaduk sampai mendidih. Angkat dan dinginkan.
  7. Tuang air rebusan gula merah dalam gelas secukupnya, beri cendol, santan, dan es batu.
  8. Dawet Lele siap disajikan untuk 10 Gelas.

Cendol dari daging ikan lele ini memiliki warna dan kekenyalan seperti cendol dawet ayu yang dikenal selama ini lho. Cita rasa Dawet Ayu Lele Minuman Unik Khas Banjarnegara lebih gurih serta mengandung protein tinggi.

Jika saya kelak bisa bertemu dengan Mba Anggi, sepertinya saya harus belajar darinya, supaya bisa ikut menjadi inovator juga. Benar-benar inovasi yang bagus dan patut dipuji. Untuk saat ini, Dawet lele baru bisa dijumpai di Alun-alun Banjarnegara, Galeri UMKM Kompleks Terminal Banjarnegara, Pasar Pucang dan Pasar Mandiraja. Semoga dengan adanya inovasi Dawet Ayu dari Mba Anggi, akan menjadikan minuman dawet ayu “Da Lele” khas Banjarnegara semakin berkibar. :tepuktangan: :semangat!:

Jelajah Gizi

Jelajah Gizi

Dawet Lele Minuman Unik Khas Banjarnegara diikut sertakan dalam Writing Competition Jelajah Gizi yang diselenggarakan oleh Nutrisi Untuk Bangsa.

Note: Foto Mba Anggi dipinjam dari: http://sd10krandegan.blogspot.com/2012/09/dawet-ayu-ikan-lele-inovasi-baru-hasil.html

Kopdar Sunday Morning (SunMor) Lembah UGM

$
0
0
Episode Kopdar

:gembira: Kedatangan artis dari Sidoarjo memang rasanya sesuatu banget. #pinjam sesuatunya Tante Syahrini. Gak nyangka saja bisa ketemu dia secepat ini.  :ting: Niar Sri Sadono Ningrum, iya dia adalah Niar. Sebenarnya artis papan atas ini datang ke Jogjakarta hanya untuk bersinggah, beristirahat dan bermalam di tempat Budhenya. Kemudian, paginya rencana Pukul 08.00 WIB, Niar beserta keluarga akan melanjutkan perjalanan ke Solo untuk menghadiri acara pernikahan saudaranya. Jadi, aku pribadi minta maaf untuk temans Blogger yang ada di Jogjakarta, karena aku lupa tidak memberi kabar kalau mau ada kopdar. :kiss:

Waktu yang bernar-benar singkat itu kita manfaatkan untuk bersantai, jalan-jalan dan menikmati jajan di Sunday Morning (Sunmor) Lembah UGM. Selain ada Niar, ada Mas Furqon a.k.a Mas Mf, dan Mas Opick juga lho. Sempat merasa bersalah juga sama Niar dan Mas Mf, karena mereka sepertinya repot sekali mencari alamat kos Tante Nunu. Iya, aku bermalam di kos Tante Nunu. Sebenarnya Hotel tempat Niar bermalam yaitu di Hotel Paku Mas (hotel milik Budhenya Niar) letaknya tidak jauh dari kosnya tante. Tetapi karena penunjuk jalannya (aku) kurang paham arah Lor-Kidul, jadi mereka mubeng-mubeng dulu. :silau:

Haiiisst…ramainya suasana di Sunday Morning (SunMor) Lembah UGM, ternyata membuyarkan pandangan Niar lho. Aku ke Sunmor mbonceng Niar, dengan mata hatinya dia merasakan kalau Mas Mf lurus menelusuri jalan. Padahal sudah melewati Sunmor lho. Hahahahaaha :tutupmulut: Akhrinya kita kebablasen, Temans.  :megaphone: Mas Mf kemungkinan gak melihat kita bablas, jadi dia nyariin kita. Pasti paniklah, karena dua gadis dibelakang dia tiba-tiba hilang. :kacapembesar:

Mari bersma-sama kita nikmati suasana Sunday Morning (Sunmor) Lembah UGM, walaupun hari ini bukan Sunday dan bukan Morning lagi :

Pertama masuk Sunmor, tepatnya setelah keluar dari area parkir, Niar langsung gatel mata dan tangannya.  :melet: Di Sunmor memang banyak pedagang dan banyak barang-barang yang dujual dengan harga yang lumayan ramah dengan kantong.

Niar memilih Kodok

Pagi-pagi memeluk Shaun yang gedennya se Niar  serasa memeluk semut. :melet: Eh, ternyata dibelakag kita ada Mas Mf sedang menebar senyum kepada sejuta umat. :pelayan:

Shaun di Sunmor

Yang ini nih, naluri seorang perempuan keluar. Melihat pernak-pernik yang banyak pasti mata dan tangan susah dikendalikan. Pergi dari satu lapak ke lapak lainnya. ;)

Niar Mborong

Kalau aku ke Sunmor sama Tante Nunu pasti beli yang namanya “otak-otak“. Niar kuajak mencicipi otak-otak. Kalau Mas Mf dan mas Opick gak mauuu. Mungkin malu kali ya? :tinju:

Otak-otak Lembah UGM

Adegan ini adalah adegan disengaja, Temans. Ada yang sibuk makan, sibuk lihat kamera dan bengong tujuh turunan. :gembira:

Mas Mf Melongo

Bukan Chibi Biasa. Hahahahaha. :melet: Mas Mf dan Mas Opick, sebagai fotografer mungkin sudah tidak heran lagi dengan tingkah kita ya, Niar. :semangat!:

 Bukan Sekedar Chibi

Ayoo, dipilh-dipilih. . yang es teh, es capucino, es susu dan es bakar. Eh, es bakarnya belum ada. :melet:

Soto dan Minuman

Sengaja nempelin foto ini, karena wajah Mas Mf sunguh memelaskan. Gigit jari dan perut sudah lapar tapi belum pada makan, karena masih foto-foto. :chicken:

 Makanan masih panas

Sedari duduk di tempat makan, ayahnya Niar sudah menelphone terus. Jadi, sedikit gugup gitu, takut Niar ditinggal. :D Gugup? Ehm, gak gugup ding, kami masih sempat bernda dan foto-foto ria koq. :P Apalagi si Niar, masih ngincer celana batik.  :ha?: Seperti biasa, sebelum pulang, kami mampir ke stan Teh Pucuk untuk minta tolong difotoin. :lol: Untung saja mas-masnya baik, jadilah foto di bawah. :lovekiss:

Teh Pucuk di Sunmor

Kopdar ber empat tetap saja menyisakan senyum dan kenangan. Apalagi ditemani duo bersaudara Mas Mf dan Mas Opick, menambar suasana penuh dengan cekakak-cekikik. Terimakasih untuk Niar, yang sudah meluangkan waktu untuk kopdar bersama nyong dan wong nJogja. Terimakasih untuk tweetynya ya, Niar. :malaikat:

Terimakasih juga untuk Mas Mf dan Mas Opick, karena sudah menyempatkan diri untuk datang dan menemani kita jalan-jalan.  :ting: Cerita dan Kenangan Kopdar Sunday Morning (SunMor) Lembah UGM belum berakhir, masih ada cerita selanjutnya di Blognya Niar. #Next. :salaman:

Ps. Saya mohon maaf kepada teman-teman semua. Mungkin mulai dari besok sampai tanggal 21 November, saya tidak bisa blogwalking dan mengandalkan posting terjadwal. Saya pamit mau belajar dulu. Doakan saya, Temans.

Tweety

Tumis Pare #Makanan Favorit

$
0
0

Masakan Favorit. Judulnya maksa banget ya, Temans. Tetapi weekend kali ini memang sangat menyenangkan, ceria. Ceria bukan karena habis jeng-jeng, tetapi ceria karena di rumah sepi, sendiri, jadi senang dan bebaaaaaaaaas. Terus keluarga dan atau orang samping rumah sedang pada kemana? Mereka ada yang sedang nonton konser cherry belle dan ada yang sedang kondangan. Karena saya sedang tidak suka dengan keramaian, jadi saya memilih untuk di rumah.

Pagi tadi saya sarapan dengan nasi goreng plus krupuk, karena memang belum masak sayur. Menu untuk makan sore ini, adalah Tumis Pare. Tumis Pare ini masuk dalam daftar masakan favorit (kesukaan) saya lho. #gak tanya. Mungkin dari sekian sahabat ada yang tidak suka dengan Tumis Pare karena rasana pahit. Sebenarnya ada cara untuk membuat tumisan pare tidak terasa pahit sih. Tetapi jika tumis pare tidak terasa pahit, terus apa bedanya dengan tumis waluh jipang atau labu jipang? Setidaknya rasa pahit pada tumis pare ya harus ada lah, walaupun sedikit rasa pahitnya. bhuhuhuhu

Saya mengajak sahabat untuk  ikut Ceria Bersama Tumis Pare. Tetaplah ceria, meski yang masak gadis desa seperti saya. Cara masak tumis pare versi saya seperti ini.

Resep Masakan Tumis Pare

  • 2 buah pare
  • 3 buah cabai merah keriting
  • 2 siung bawang putih
  • 2 siung bawang merah
  • Kecambah, secukupnya
  • Cabai rawit, secukupnya
  • Udang Kecil, secukupnya
  • Garam dan gula secukupnya
  • Minyak, secukupnya

Cara Membuat Tumis Pare

1. Kumpulkan semua bahan yang akan dimasak. Maaf, tempenya diabaikan saja, karena saya tidak jadi memakai tempe untuk campuran.

Tumis Pare #Makanan Favorit

Bahan Untuk Tumis Pare

2. Belahsemua Pare, kemudian keluarkan semua biji pare dan iris secara melintang.

Bersihkan Biji Pare

Keluarkan Biji Pare

3. Setelah pare di iris semua, kemudian cabai merah di iris serong.

Cabai Merah

Cabai Merah

4. Buat racikan bumbu untuk tumisan pare. Brambang, Bawang, Cabai Rawit dan Garam, diulek.

Bumbu Pare

Bumbu Tumis Pare

5. Terakhir. Masukkan bumbu Tumis Pare dan Pare. Jika sudah terlihat setengah matang, baru Cabai Merah, Udang Kecil dan Kecambah ikut dicampurkan. Jangan lupa beri sedikut gula. Tunggu beberapa menit sampai Tumis Pare benar-benar matang. :chicken:

Sayur Pare

Sayur Pare Sudah Matang

Bhuhuhuhhu,Bagaimana Tumis Pare masakan saya? Tumis Pare memang sangat biasa ya, tetapi Tumis Pare ini menjadi salah satu menu favorit saya. Saya sengaja menyelipkan beberapa foto Cara Membuat Tumis Pare, hanya untuk dokumentasi di sini dan sekedar sebagai pengingat saja kalau hari ini saya masak Tumis Pare Favorit sesuka hati. Lagian dari pada menuh-menuhin Memory Card lebih baik di share supaya bisa berbagi Ceria Bersama Tumis Pare Favorit.

Apakah sahabat suka dengan menu Tumis Pare? Atau lebih suka dengan Mie Gimbal dan Buncis?

Moshi-Moshi Steak & Snake

$
0
0

Moshi-Moshi Steak & Snake. Beberapa waktu yang lalu, ketika saya hendak mengambil berkas coretan di asrama Kodim 0707 Wonosobo, saya mejumpai Fais sedang guling-guling karena minta jajan. Fais tuh anaknya Bu Sri, pegawai kodim plus teman saya juga. Anak kecil sekarang tuh kalau minta jajan senjatanya ampuh banget, tinggal nangis atau guling-guling bentar, terpenuhilah hasratnya. :lol:

Mumpung masih punya waktu beberap jam sebelum pulang, saya tanyakan ke Fais. Sebenarnya pingin apa? Eh, ternyata dia pingin ke Moshi-Moshi beli Jamur Goreng. Sebenarnya di Alun-Alun Wonosobo juga ada yang  jualan jamur goreng lho, tapi entah mengapa dia pinginnya beli di Moshi-Moshi. Jarak dari Kodim ke Moshi-Moshi tuh dekat, kira-kira 5 menit kalau naik sepeda motor.

Moshi-Moshi Steak & Snake adalah tempat kongkow makan yang menyediakan aneka steak, snake dan beberapa jenis makanan lain yang berbau jepang. :lol: #kayak tau makanan jepang aja. :lol: Menu favorit saya di Moshi-Moshi tuh Baso Steak. Tetapi, jika datang diatas pukul 14.00 WIB, ngalamat sudah tidak bisa menikmati Baso Steak. Mengapa? Karena, bertepatan dengan pulangnya anak sekolah dan Moshi-moshi sering mendapatkan serbuan dari mereka. Ya, mungkin karena harganya terjangkau, jadi tempat makan ini diserbu banyak pasukan sekolah.

Daftar Menu Moshi-Moshi

Daftar Menu Moshi-Moshi

Lihat deh, bentuk daftar menunya. Ngkruwel, peat-peot gitu ya? Meja kayu dengan warna coklatnya juga sudah pada borak-barek. Dan yang paling menghawatirkan adalah tempat duduknya. Bentuknya memang lesehan, tetapi alasnya dari kayu, dan ada beberapa alas kayu yang sudah gripis seperti dimakan rayap. Padahal, menurut saya, Moshi-Moshi ini banyak penggemarnya lho, sudah lumayan mendapatkan nama juga.

Tempat Kongkow Anak Sekolah
Tempat Seberang

Saat itu saya sampai di Moshi-Moshi kira-kira pukul 15.00 WIB, otomatis saya tidak kebagian Baso Steak dong. Sengaja tidak saya tanyakan juga sih, daripada sakit hati. :lol: Akhirnya, saya ikut-ikutan Fais, yaitu memesan Jamur Goreng dan Beef Crispy. Mungkin apesnya Fais kali ya. Jamur Goreng yang dipesannya ternyata juga habis. Dia sempat mau nangis gitu, tapi karena tidak sama ibunya, nangisnya dipending. :lol:

Fais Makan Permen Karet

Fais Minan Permen Karet

Makanan yang dipesan lumayan lama datangnya, terlihat dari raut wajah, Fais terlihat sangat tidak sabar menunggu. Dia jujur banget kalau dia lapar. Saat itu, daftar menu masih di atas meja, dan dia melihat porsi Beef Crispy. “Waaah, kalau cuma makan ini kira-kira kenyang gak sih? ” Tanyanya. Sangking polosnya, dia minta tambah pesan menu makan. :lol: Untuk menunda lapar, Fais pun mainan permen karet. Kalau ada Ibunya pasti tidak boleh makan permen.

Makanan Datang

Makanan Datang

Saat makanan datang, dia langsung nyeruput Es Capucinonya. Menu Beef Crispy akhirnya bergandengan dengan nasi. :lol: Melihat dia makan dengan lahapnya tuh senang. Selamat Makan Fais, kalau makan tidak boleh sambil manyun ya? :lol:

Apakah sahabat suka makan Steak? :oops:

Moshi-Moshi Steak & Snake.

Jl. A.Yani No. 82 A, Wonosobo.

Be A Milioner


Opak #CemilanFavorit

$
0
0

Opak, atas dasar suka dengan cemilan yang satu ini, saya pun ingin mengabadikan kegemaran saya ndlidis opak. :lol: Hampir setiap hari, cemilan ini selalu menemani keseharian saya beserta keluarga. Ketika sedang santai atau menonton acara televisi,  cemilan ini selalu kami nanti.

Sedikit penasaran dengan hadirnya Opak di dunia ini, saya pun googling dan menemukan satu keterangan dari wikipedia tentang Opak. Opak adalah makanan khas Sunda daerah Jawa Barat yang terbuat dari tepung beras. Nutrisi yang terkandung dalam opak adalah karbohidrat. Bahan dasar pembuatan opak adalah tepung beras, garam, gula, dan bumbu bumbu penyedap lainnya. Kemudian bahan dasar dicampur menjadi sebuah adonan. Adonan kemudian dikeringkan. Setelah kering kemudian dipanggang di atas bara api.

Opak adalah makanan khas Sunda daerah Jawa Barat. Saya benar-benar baru tahu, kalau Opak adalah makanan khas Sunda. Weleeh, bisa-bisanya baru tahu, ya. Padahal, ini cemilan favorit saya. Kalau keterangan dari wikipedia memang akurat, saya salut sama orang Sunda. Mengapa? Karena, sekarang pemasaran Opak sudah sampai dimana-mana. Setelah ditilik, tidak hanya Sunda yang berhasil memproduksi Opak. Ilmu yang kelihatan, seperti pembuatan opak sudah pasti gampang dipelajari dan dipraktekkan. Jadi, tidak heran kalau kabupaten sebelah (Wonosobo) juga bisa memproduksi Opak, dimana sekarang opaknya sudah mulai diDistibutorkan ke beberapa daerah.

Opak terbuat dari tepung beras. Kalau bahan dasarnya tepung beras ini, saya malah belum pernah mencicipi. Mungkin lebih kriuk-kriuk kali, ya. Karena bahan dasarnya dari tepung beras. Tapi tidak tahu juga sih, karena Opak yang biasa saya makan bukan berbahan dasar dari tepung beras, melainkan dari ketela dan nasi.

Sekarang, mari ditilik berbagai jenis opak yang sering saya jadikan teman nonton atau cemilan. Saya urutkan dari yang paling saya sukai alias terfavorit, ya. :lol:

1. Opak Kucai

Opak Cai

Opak Kucai (OK) ini cemilan favorit saya nomor satu. Opak Kucai ini berbahan dasar dari singkong, rempah-rempan, dan tentunya daun kucai. Opaknya tipis dan daun kucainya tuh banyak, mengelilingi opaknya dan menambah rasa sedap. Opak ini biasanya saya beli di Supermarket nan jauh dari rumah. Setiap harinya, saya bersama sepupu bisa menghabiskan OK satu toples sedang. Ini baru saya lho, belum Adik dan Orangtua. :lol: Harga Rp. 13.500,-/pack

2. Opak Gendar

Legender

Opak Gendar

Kalau mamah saya menyebutnya Opak Melasi. Opak ini terbuat dari nasi. Bisa nasi yang sudah melasi, atau nasi yang baru. Nasi yang sekiranya sudah tidak dimakan atau sisa. Tapi, bukan nasi basi lho, ya. Setiap harinya, terkadang ada nasi sisa di rumah, kan? Nah, dari pada mubadzir, biasanya dibuat Opak Gendar. Bahan dasarnya yaitu nasi, bleng dan rempah-rempah. Opak ini lebih uye jika rasanya asin lho. :) Harga Rp. 10.000,-/kg

3. Opak Santir

Opak Santir

Opak Santir

Opak Santir ini sekarang sudah mulai langka dijumpai.  Mungkin karena membuatnya membutuhkan proses lumayan lama, jadi produsen lebih memilih memproduksi Opak jenis lainnya. Opak Santir ini terbuat dari singkong. Umumnya, di Desa sebagai oleh-oleh ketika menengok bayi. Kalau mamah nengok bayi, rasanya senang, karena pasti dapat opak santir. Hihihihi. Harga Opak Santir ini lebih mahal dari jenis opak lainnya, Rp. 16.000,-/kg.

4. Opak Ilat

Opak Ilat Biasa

Opak Ilat Biasa

Opak Ilat ini paling mudah dicari dan paling sering dijumpai di pasar. Hampir mirip dengan Opak Kucai. Selain produsen dari opak ilat memang banyak, proses pembuatannya paling mudah dan tidak neko-neko. #katanya sih. Bentuk Opak ilat ada dua, bunder dan memanjang seperti ilat (lidah). Saya suka dua-duanya. :lol: Bahan dasar yaitu singkong dan rempah-rempah. Ada yang menggunakan sedikit daun kucai, ada juga yang polosan. Harga Rp. 9.000,-/kg

5. Opak Angin

Opak Angin

Opak Angin. http://www.pangananenak.com/wp-content/uploads/2011/01/Opak-Kartika-Kemasan.jpg

Nah, Opak Angin ini bisa dinikmati ketika Anda berada di Wonosobo. Opak Angin diproduksi oleh masyarakat Mojotengah, Wonosobo. Ketika masih kuliah, salah satu teman kelas aseli Mojotengah sering membawa Opak Angin. Bahan dasarnya dari beras ketan dicampur dengan bumbu-bumbu yang menambah gurih opak ini. Mengapa dinamakan Opak Angin? Saya belum tahu. :lol: Harga Rp. 20.000,-/kemasan.

6. Opak Solo

Opak Solo

Opak Solo

Opak Solo ini saya nikmati ketika saya berada di Solo. Gila bener, meninggalkan rumah selama 5 hari tanpa ngemil Opak. :lol: Terkesan berlebihan sih, namun ini nyata, saya kangen sama Opak. Sehari di Solo, saya langsung kontak sepupu saya, tanya-tanya yang menjual cemilan Opak tuh dimana. Menurutnya sih banyak yang menjual, tapi permasalahannya di kos dia tidak ada alat masan, penggorengan. Sama juga bohong, ya. Masa disuruh minta tolong pelayan hotel untuk menggoreng, aneh. :) Tidak mungkin menjalankan ide konyol itu, akhirnya saya minta Opak Solo ini kepada Mas Vai, orang terkeren di Solo. :lol: Opak ini lumayan tebal, tapi gurihnya itu lho. Apalagi kalau dicolek saos sambal. Maknyuuus. Terima Kasih ya, Mas. Semoga amal baikmu berbagi Opak mendapat balasan dariNya. :)

Ternyata baru enam jenis opak yang saya cicipi. Kira-kira  ada rekomendasi Opak lainnya untuk dicicip tidak, ya. Siapa tahu Anda pernah mencicipi Opak selain yang di atas. Atau, malah Anda suka dengan opak, seperti saya. ^_*

KFC Kriuk di Banjarnegara

$
0
0

KFC Kriuk di Banjarnegara. Anda pasti sudah tidak asing dengan merek dagang yang berlogo seorang bapak berkacamata. Kentucky Fried Chicken yang kita kenal dengan KFC ini adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc. Jika di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk (sumber: wikipedia). Untuk Menu yang disajikan, mereka menawarkan Ayam Goreng, Kentang Goreng, Burger dan aneka soft drink. Saya tidak akan membahas KFC yang gede itu secara detail. Saya hanya mau ngasih tahu kalau di Banjarnegara ada KFC Kriuk.

Tahukah Anda? Di Banjarnegara tidak ada KFC resmi, seperti yang ada di kota-kota besar itu. Karena tidak ada KFC resmi, hampir semua pedagang KFC di sini, memplesetkan Kentucky Fried Chicken menjadi Kancane Fried Chicken. Silakan mau mengatakan Banjarnegara ndeso, ketinggalan atau primitif. Tapi tidak begitu penting sih, ada atau tidak KFC resmi itu. Karena sudah banyak pedang yang berjualan ayam goreng bertepung itu dan rasanya pun tak kalah dengan KFC resmi.

KFC Kriuk di Banjarnegara beralamat di Jl. Dipayuda, tepatnya di depan Ind**ar*t. Kentucky ini dijual di atas gerobak dorong, artinya tidak di kedai, warung, apalagi restoran. Istilah sini sih di PERKO (emperan toko) dani selalu standby di sini. Sampai saat ini, untuk perihal icip-icip Kentucky, menurut lidah saya KFC ini kriuknya beda, lebih gurih. Selain itu, hal yang terpenting adalah orang dan tempat jualannya bersih. Bukannya sok bersih sih, tapi terkadang saya suka ill feel dulu, kalau melihat tempat atau si penjual itu kurang bersih.

KFC Belum Masak

Bersih, kan?

KFC Kriuk ini adalah KFC langganan saya. Kemarin sore, saya datangnya lebih awal, jadi si Bapak belum mulai goreng-goreng. Tuh, masih ada di tempatnya. Sebelah kanan tuh dagingnya, gede-gede. Sedangkan sebelah kiri berisi campuran air+kuning telor. Setelah ayamnya dimasukkan campuran air telor, barulah mulai di goreng. ;)

Penggorengan KFC

Akhirnya, ada daftar harga juga . . . :lol:

Sambil menunggu proses penggorengan, saya bincang bintang sama si Bapak. Biasanya saya kalau beli langsung beli saja, karena memang sudah ada stock. Sesekali saling sapa kalau yang beli rada sepi, bahkan sempat protes juga. :lol: Oiya. . .minggu lalu, ketika saya membeli kentucky di sini, belum ada daftar harganya loh. Lha sekarang koq sudah ada. Mengenai daftar harga, biasanya para pembeli (konsumen) akan merasa sedikit canggung, jika pada suatu produk tidak tertera harganya. Kemajuan lah, ya. :mrgreen:

Ada satu kemajuan lainnya yaitu sekarang ada menu baru dan itu kesukaan saya. Lihatlah foto yang paling atas. Kepala dan Ceker Ayam. :lol: Ya, Kepala dan Ceker ayam adalah menu baru. Akhirnya, setelah sekian lama menunggu, usul dan protesan saya ditanggapi juga. Apa istimewanya dari kepala dan ceker ayam coba, tidak ada dagingnya pula. Yang jelas, ada rasa nikmat tersendiri ketika makan kepala dan ceker ayam ini. Apa coba? Ada yang tahu? :lol:

Saya rekomendasikan KFC Kriuk di Banjarnegara untuk Anda, para pecinta Kentucky. #BanjarnegaraOnly. :mrgreen: Apakah teman-teman suka jajan KFC Kriuk?

Resep dan Cara Membuat Seblak Maknyus #JajananFavoritAra

$
0
0

Resep dan Cara Membuat Seblak. Setelah beberapa bulan yang lalu dihebohkan dengan Bukan Pempek Biasa, akhir-akhir ini di Desa saya kedatangan makanan khas Jawa Barat. Kalau persisnya saya kurang tahu, Bandung, Cibinong, Ciamis atau mana, ya? :mrgreen: Seblak namanya.

Alkisah, tetangga saya diseberang kali (Saipul) ada yang menikah dengan orang Jawa Barat (Sainah). Sainah ini asli Cirebon. Sebenarnya dia bukan warga baru. Dia sudah menetap sebagai warga Banjarnegara kurang lebih sudah 8 Tahun. Memang sudah lama sih, tapi ide untuk berjualan seblak baru-baru ini muncul. Rumah Mba Sainah tuh di pojok kulon, jauh dari keramaian dan rumah warga. Tapi, semenjak dia berjualan Seblak, rumahnya ramai.

Saya belum pernah mencicipi seblak buatannya, kata Ara sih rasanya enak dan gurih. Sangking penasarannya, minggu sore saya pun mengajak Ara untuk mencoba membuat Seblak. Mengapa tidak membeli? Karena, ingin mencoba membuat. :mrgreen:

Ini resep membuat seblak  dari Ara dan teman-temannya. Tidak menyangka, kalau dia ternyata mengajak teman-temannya untuk bergabung. Jadi ramai deh.  Inilah Resep dan Cara Membuat Seblak untuk empat porsi kecil.

Bahan I

  • 1/4  kg kerupuk bawang atau kerupuk abang ijo
  • Air Panas (secukupnya)
  • Minyak Gorneng (secukupnya)

Bahan 2, Bumbu

  • 2 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 9 buah cabe rawit
  • 1/2  sdt Garam

Cara Membuat Seblak :

  1. Sebelumnya, rendam kerupuk bawang menggunakan air dingin, kurang lebih 30 menit.
  2. Haluskan bumbu, kemudian tumis bumbu hingga harum
  3. Setelah bumbu tercium harum, kemudian tambahkan air panas.
  4. Jika air sudah mendidih, masukkan krupuk.
  5. Masaklah hingga terlihat lembek dan air rada habis.
  6. Icip-icip, kira-kira kurang apa? :mrgreen:
  7. Seblak lebih maknyus, jika dihidangkan saat masih anget.
Resep dan Cara Membuat Seblak Maknyus

Made In Ara dan Teman-teman

Kagum dengan mereka yang masih kecil, tapi sudah bisa masak. Mereka adalah Ara, Arin dan Yani. Mereka satu generasi, cuma beda bentuk body saja. :oops: Ketika melihat mereka ngulek bumbu, koq rasanya seperti melihat Koki Kecil yang jago masak, ya. Sungguh, tidak berlebihan ini. Setelah tanya ditanya, ternyata mereka kalau membeli Seblak di tempat Mba Sainah tuh sambil memperhatikan dan mencuri-curi ilmunya. Weaah, ternyata anak kecil pandai juga triknya, ya.

Tenang saja, saya tidak akan ikut mendirikan usaha Seblek koq, Mba Sainah. Ini hanya coba-coba saja dan alhamdulillaah berhasil dan maknyuus pedesee.

Seblak Maknyus

Ara, Yani dan Arin. Menikmati Seblak huhaaaaah

Apakah sahabat sudah pernah merasakan gurihnya Seblak? Jika belum, silakan mencoba Resep dan Cara Membuat Seblak Maknyus. :mrgreen:

Kebersamaan yang Asyik di Kedai Ngapak

$
0
0

Kebersamaan Yang Asyik di Kedai Ngapak. Ini sih menurut saya yang pernah merasakan indahnya nongkrong bersama teman-teman di sana.

Apakah ada yang belum tahu Kedai Ngapak? Kedai Ngapak (KN) adalah salah satu kedai di Jogjakarta yang menyediakan atau menawarkan aneka makanan khas BARLINGMASCAKEB (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen). Kata Ngapak tentunya diambil dari logat atau bahasa keseharian orang-orang Banyumasan. Ciri khas bahasa Ngapak ini, ya ada pada logatnya, yaitu medhok. Kalau ada yang belum tahu bahasa Ngapak seperti apa, silakan baca postingan saya yang berjudul Pit-Pitan Nang Ngarep Hotel Sahid Jaya, Solo. Welah, malah membahas Ngapakers, ya. :mrgreen:

Alkisah, pas masa-masa masih KPM tuh ada jatah pulang bergilir, 1 anak jatahnya 1 hari. Nah, umil, cute dan saya mengambil jatah pulang hari Sabtu. Dengan harapan, kami bisa mengambil dua hari, plus hari minggu. #Nekat. Oiya, sebelumnya kami memang sudah akrab, tak disangka kami ditempatkan di Kecamatan yang sama. Cocoklah, ya. :mrgreen: Setelah deal mengambil hari Sabtu untuk pulang, dengan penuh semangat kami bergegas untuk pulang ke Jogja. Ya, dengan ambisi yang sama, kami malah memilih untuk pulang ke Jogja, menjenguk Tante dan Sri yang sedang sibuk di kota pelajar sana. Itung-itung sekaligus refreshing. Kami bertiga naik motor ke Jogjanya. Tapi tidak masalah koq, karena kami bisa mengendalikan motor. Hohohoho, edisi nekat.

Kebersamaan Yang Asyik di Kedai Ngapak

Sampai Jogja, kami langsung menghampiri Sri di kosannya yang ada di daerah nJombor. Tak disangka, ternyata dia sudah siap menyambut kedatangan kami. Hihihi #GR. Setelah rehat sebentar, kami melanjutkan perjalanan ke kosan Tante di daerah Amplaz. Perjalanan Wonosobo-Jogja kurang lebih 3 jam ini memang cukup melelahkan, tapi setelah bertemu dan bisa kumpul bersama, lelah itu terbayar sudah.

Malam hari, ketika hendak mencari cemilan, Tante mengajak mereka ke Kedai Ngapak. Sebelumnya saya sudah pernah ke sini sih, tapi mereka belum pernah. Akhirnya, kamipun jeng-jeng ke KN. Khusus untuk warga BARLINGMASCAKEB yang tinggal di Jogja, kedai ini sangat cocok untuk sekedar mengobati rasa kangen dengan suasana kampung halaman dan rasa rindu pada masakan khas. Mengapa? Karena, di sinilah para ngapakers bisa menikmati aneka masakan, minuman, cemilan khas kampung halaman.

Menu Makanan Kedai Ngapak

Mendoan Jos Gandos

Kedai yang cukup luas ini, terdiri dari dua lantai. Lantai pertama settingan tempat duduk menggunakan kursi. Sedangkan lantai dua, lesehan. Untuk mengawali Kebersamaan Yang Asyik di Kedai Ngapak ini, kami memesan cemilan dan minuman untuk sekedar menipu lidah. Ada yang memesan Dawet, Lemon Tea, Cincau, Jagung Bakar, Tahu Goreng dan tentunya mendoan jumbo dongs. Sebenarnya masih ada menu lain yang menggoda sih, seperti Soto Sokaraja dan Sate Ambal, tapi kami tidak memilihnya, karena saat itu sedang diet. Haghaghag

Sweet Moment

Malu, yaaaa. . . :P

Suasana kebersamaan semakin asik, ketika edisi suap-menyuap terjadi. Hihihihi. Kesannya hanya iseng belaka sih, tapi lensa kamera mengatakan kalau mereka berdua kangen tuh. :mrgren:Bercerita, ndongeng mulai dari KPM, kegiatan kuliah dan sempat membicarakan sisa kas GG yang semakin memprihatinkan. Hihihihi. Rasanya masih tidak percaya juga kami bisa berkumpul di Kedai Ngapak ini. Cute bilang “seperti mimpi ya, bisa duduk bersama tapi bukan di kota kita”. Memang benar sih kata Cute.

Yaps, kurang lebih inilah Kebersamaan Yang Asyik di Kedai Ngapak. Mungkin menurut pembaca yang budiman, moment ini termasuk biasa saja. Tapi, menurut saya kebersamaan kami ini termasuk sweet moment. Pasalnya, kami jarang sekali mempunyai waktu senggang secara bersamaan. Jika saya sedang lumayan senggang, ada saja salah satu dari mereka mempunyai acara yang tidak bisa ditinggalkan. Apalagi Tante dan Sri, yang sekarang masih betah di Jogja untuk menyelesaikan Tugas Akhir. Umil juga, sekarang mulai mengerjakan Tugas Akhir. Cute dan saya sudah selesai study. Sekarang Cute ikut orang tua di Kalimantan. Sepertinya akan susah untuk kembali menikmati kebersamaan yang asyik. Entahlah, semoga lebaran kami bisa dipertemukan dan berkumpul lagi. ^_*

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway ‘Sweet Moment’ yang diselenggarakan oleh UnTu

Kedai Ngapak, Jogyakarta

Jalan Selokan Mataram No. 27 b, Pringgolayan.

Belakang UPN, atau sebelah barat Outlet Biru (OB).

Kreasi Masakan Serba Ikan

$
0
0
Kembali lagi bercerita event Festival Serayu Banjarnegara. Event kedua setelah Parade Budaya diisi Lomba Masakan dan Kudapan Serba Ikan. Lomba Masakan dan Kudapan Serba Ikan diselenggarakan oleh Kantor... Read More »

Resep dan Cara Membuat Buntil #MasakanFavoritBapak

$
0
0
Ngek-ngok, sekarang saya mau berbagi Resep dan Cara Membuat Buntil. Anda tahu Buntil? Buntil adalah masakan (lauk) yang terbuat dari daun talas dan merupakan kuliner khas Banjarnegara. Buntil juga salah satu lauk... Read More »

BBM-an Makin Ramai

$
0
0
BBM-an Makin Ramai. Khusus di Desa saya, tampaknya minat masyarakat untuk menikmati BBM-an justeru semakin tinggi. Sempat dikabarkan, kalau BB bakal gulung tikar karena sebelahnya berdiri gerobak merah... Read More »

Lesehan di Angkringan KR, Jogja

$
0
0
Eng ing eng. Yuuuk mari, ngeBlog lagi aah. Lesehan di Angkringan KR, Jogja membuka pintu masuk Langkah Baruku pada bulan Desember. Ada kesalahan teknis sebelum berangkat ke Angkringan... Read More »

Porsi Jumbo Milik Dapoer Central

$
0
0
Sudah lama gak posting tempat nongkrong plus-plus yang ada di Banjarnegara. Plus-plus yang saya maksud di sini tuh plus makan lho, ya. Weeks. Oya. . . saya seneng... Read More »

Bukan Bakpao Biasa

$
0
0
Postingan tentang Bakpao ini terinspirasi dari postingannya Mba Ika. Adakah diantara kamu yang menjadi pecinta Bakpao? Rata-rata kadar kesukaan pada makan yang satu ini biasa saja, ya. Sukanya... Read More »

Oleh-Oleh Khas Jember

$
0
0
Saya kembali teringat akan Oleh-Oleh Khas Jember berupa Proll Tape dan Suwar Suwir Primadona. Two days ago, ada teman yang menawarkan Proll Tape kepada saya by Phone. Dan tiba-tiba... Read More »

Resep dan Cara Membuat Jamur Crispy Kriuk

$
0
0
Resep dan Cara Membuat Jamur Crispy Kriuk saya buat sesimpel mungkin. Mudah banget, tinggal menyiapkan beberapa properti saja. Semenjak belajar budidaya Jamur Tiram, kami belum mencoba antri membeli... Read More »
Viewing all 110 articles
Browse latest View live